Free Chocolates Cursors at www.totallyfreecursors.com
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

shalat dluha

Sering kali kita sebagai umat muslim mendengar seruan untuk sholat Dhuha. Berbagai fadhilah dan manfaat serta keutamaan Shalat Dhuha yang sangat banyak membuat para ulama dan peceramah tidak henti-hentinya untuk menyampaikan dan mengajak untuk melaksanakan shalat Dhuha. Apakah pengertian dari shalat Dhuha ? Sholat dhuha adalah sholat sunat yang dikerjakan saat matahari terbit hingga terasa panas sebelum shalat Dzuhur atau sholat sunat yang di kerjakan di waktu pagi hari dari sekitar pukul tujuh sampai dengan pukul sebelas,. Kenapa sholat dhuha sangat utama? adalah Sholat dhuha yang mempunyai banyak sekali manfaat untuk kehidupan untuk dunia dan akhirat. Kali ini mari kita belajar bersama dan mencoba sedikit memberi gambaran tentang bagaimana cara mengerjakan Sholat dhuha, dan Doa apa yang sebaiknya di baca dalam sholat dhuha juga keutamaan yang akan di raih oleh orang yang mengerjakan sholat dhuha. Cara mengerjakan sholat dhuha Sebagai umat islam tentu kita harus tahu cara melaksanakan sholat dhuha, cara mengerjakan sholat dhuha ini kami ambilkan dair berbagai sumber yang mungkin bermanfaat dan tuntunan bagi para pelopor yang belum mengetahui atau yang belum lengkap mengenai tuntunan pelaksanaan sholat dhuha, tata cara dibawah ini mungkin bisa membantu teman2 untuk beristiqomah dalam melaksanakan sholat sunnah dhuha : Sholat Dhuha waktunya : sejak terbit matahari sampai dengan akan masukknya matahari di titik atau sekitar pukul 07.00 s/d 11.00 bbwi. Sholat Dhuha pelaksanaannya : dilaksanakan dua raka’at sekali salam jumlah roka’at Sholat Dhuha : paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak 12 raka’at niat Sholat Dhuha : baca dalam hati usholli sunnatadh dhuha rok’ataini lil laahi ta’aalaa bacaan surat Sholat Dhuha : s.asy - syamsu dan. s.adl - dhuha atau surat apapun yang kita pahami hikmah Sholat Dhuha : diampuni kesalahan & dosanya, dilapangakan usaha - rezekinya, dimantapkan iman dan takwanya. Pelaksanaan Shalat Dhuha * niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram : “ushallii sunnatadh-dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa.” “aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena allah ta’alaa.” * membaca doa iftitah * membaca surat al-fatihah * membaca satu surat didalam al-quran - surat asy-syamsu - surat al-lailu - surat adh-dhuha - surat asy - syarch - (atau surat al-quran lainnya yang telah kita hafal) * ruku’ dan membaca tasbih tiga kali * i’tidal dan membaca bacaanya * sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali * duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya * sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali * setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Doa Sholat Dhuha Doa setelah sholat dhuha adalah sebagai berikut : a. bismillaahir rochmaanir rochim. … alhamdulillaahi robbil-aalamin. washsholaatu wassalaamu ‘alaa sayyidii muchammadin sholaatan tuwassi’u bihaa ‘alayyal-arzaaq, wayuchsinu bihaa liyal akhlaaq. allaahumma sholli ‘alaa sayyidii muchammadin yubaariku lii bihaa fiiamwaalii, wa yastaqimu bihaa achwaali wa’alaa aalihii wa aschaabihi wasallim ajma’iin (segala puji bagi allah tuhan seru sekalian alam. semoga sholawat serta salam tetap atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu semoga dapat meluaskan rezeki atasku, dan membaikkan akhlaqku. ya allah limpahkan sholawat atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu dapat memberkahi harta bendaku, dan meluruskan tingkah lakuku, dan atas keluarga dan para sahabat beliau seluruhnya semoga engkau berikan keselamatan) b. alaahumma asbchtu wabika amsaitu wabika achyaa wabika amuutu wailaikan nusyuur. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum, fatchahu wanashrohu wa nuurohu wabarokatahu. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum wa khoiro maa fiihi, wa a’uudzubika min syarri haazal-yaum wa syarri maa fiihi. allahumma maa asbacha bii min-ni’matin au biachadin min cholqika faminka wachdaka laa syarika laka, falakal chamdu walakasy-syukru’alaadzaalika (ya allah atas nam-mu aku memasuksi waktu pagi, dan dengan-mu aku memasuki waktu sore, dengan-mu aku hidup dan dengan-mu pula aku mati, serta kepada-mu aku kembali digiring. ya allah, sesungguhnya aku memohon kepada-mu kebaikkan hari ini, pembukaannya, pertolonganya, cahanya, dan keberkahanya. ya allah, sungguh aku mohon kepadamu kebaikkan hari ini dan kebaikkan apa saja yang ada pada hari ini, dan aku berlindung kepada-mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan apa saja yang ada pada hari ini. ya allah, apapun macamnya nikmat yang aku rasakan pagi ini atau dengan siapapun dari makhluqmu aku bertemu pagi ini, maka semuanya dari engkau sendiri, tidak ada sekutu bagi-mu. segala puji dan sanjung serta syukur untuk-mu atas semuanya itu) c. allahumma innad dhuhaa – a dhuha uka, wal jamaala jamaa-luka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal qudrota qudrotuka, wal quwwaata quwwatuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, wainkaana charooman fathohhirhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholichiin. (ya allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-mu, dan keindahan adalah keindahan-mu, dan kebagusan adalah kebagusan-mu, dan kemampuan adalah kemampuan-mu, dan kekuatan adalah kekuatan-mu, serta perlindungan adalah perlindungan-mu. ya allah apabila rizqiku berada dilangit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-mu, keindahan-mu, kebagusan-mu, kemampuan-mu, kekuatan-mu dan perlindungan-mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang sholeh) d. allahumma innii ujibu da’wataka washollaitu faridlotaka, wantasyartu kamaa amartanii, farzuqnii minfadllika rizqon chalaalan thoiyyban mubaarokaa, wa anta khoirur rooziqin (ya allah , sesungguhnya aku telah memenuhi panggilan-mu, dan aku telah sholat yang telah engkau wajibkan, serta aku telah menyabar berusaha sebagaimana yang telah engkau perintahkan, maka berilah aku rizqi dan keutamaan-mu berupa rizqi yang halal, yang baik dan barokah, dan engkau adalah sebaik-baiknya pemberi rizqi) e. allahumma yaa ghoniyu yaa chamid, yaa mubdiiu yaa mu’iid, yaa rochimu yaa waduud, aghnini bichalaalika ‘an charomik, wabithoo’atika ‘an ma’shiyatik, wabifadllika’anman siwaak. (ya allah, wahai dzat yang maha kaya dan terpuji, yang memulai dan mengembalikan, yang maha penyayang dan pengasih, kayakanlah aku dengan rizqi halal-mu jauh dari yang kau haramkan, berilah kami ketaatan untuk menjauhi maksiat kepada-mu, dan berilah kami dari keutamaanmu jauh selain kamu) f. allahumma ij’al ausa’a rizqika ‘allayya ‘inda kibari sinni wa inqithooi ‘umrii, laailaaha illaa anta subchaanaka inni kntu minadh-dhoolimiin. (ya allah, jadikanlah luasnya rizqimu kepadaku ketika di usia lanjut (tua)ku, dan akan putusnya umurku, tidak ada tuhan kecuali engkau sesungguhnya aku berada dalam golongan orang-orang yang aniaya) g. allahumma sholli wasallim wabaarik’alaa sayyidina muchammadin wa ‘alaa aalihii bi’adadi anwaa’irrizqi walfutuuchaat, yaa baasithu alladzii yabsuthur-rizqon liman yasyaa-ubughoiri chisaab. ubsuth ‘alaiyya rizqon min kulli jihatin min makhluuq, wa machdli babzlika wakaromika bighoiri chisaab (ya allah, limpahkan sholawat, keselamatan dan barokah kepada pemimpinku muhammad dan keluarga beliau, dengan sejumlah bilangan berbagai rezqi dan terbukanya rahmat, wahai dzat pelapang rizqi, yang melapangkanrizqi kepada siapapun yang dikehendaki tanpa perhitungan, lapangkanlah atasku rizqi dari segala arah dari perbendahaan ghoibmu dengan tanpa makhluq lain yang mencari-cari kesalahan (iri hati) hanya karena anugerah dan kemulian serta kedermawananmu dan kemuliaanmu yang tanpa perhitungan itu) h. subchaana robbika robbil-izzati ‘am maa yashifuun, wasalaamun ‘alalmursaliin, wal-chamdulillaahi robbil ‘aalamiin. (maha suci tuhan yang maha mulia dari segala apa yang mereka sifatkan, dan keselematan semoga dilimpahkan kepada para utusan, dan segala puji bagi allah tuhan seru sekalian alam) Keutamaan Sholat Dhuha Tentang keutamaan yang terkandung dalam sholat dhuha, disini kami sedikir menggambarkan rahasia dan keutamaan shalat dhuha hadits rasulullah muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat dhuha, di antaranya: 1. Keutamaan Sholat Dhuha sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia dari abu dzar al-ghifari ra, ia berkata bahwa nabi muahammad saw bersabda: “di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. dan dua rakaat dhuha diberi pahala” (hr muslim). 2. Keutamaan Sholat Dhuha ghanimah (keuntungan) yang besar dari abdullah bin `amr bin `ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata: rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. nabi saw berkata: “perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”. mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). lalu rasulullah saw berkata; “maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?” mereka menjawab; “ya! rasul saw berkata lagi: “barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”(shahih al-targhib: 666) 3. Keutamaan Sholat Dhuha sebuah rumah di surga bagi yang rajin mengerjakan shalat dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits nabi muahammad saw: “barangsiapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (shahih al-jami`: 634) 4. Keutamaan Sholat Dhuha memeroleh ganjaran di sore hari dari abu darda’ ra, ia berkata bahwa rasulullah saw berkata: allah ta`ala berkata: “wahai anak adam, shalatlah untuk-ku empat rakaat dari awal hari, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya”(shahih al-jami: 4339). dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “innallaa `azza wa jalla yaqulu: yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (sesungguhnya allah `azza wa jalla berkata: “wahai anak adam, cukuplah bagi-ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”). 5. Keutamaan Sholat Dhuha pahala umrah dari abu umamah ra bahwa rasulullah saw bersabda: “barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (shahih al-targhib: 673). dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa nabi saw bersabda: “barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (shahih al-jami`: 6346). 6. Keutamaan Sholat Dhuha ampunan dosa “siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (hr tirmidzi) dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. dengan niat karna allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. amin. Demikian Cara Sholat Dhuha Doa Sholat Dhuha serta Keutamaan Sholat Dhuha, semoga Cara Sholat Dhuha Doa Sholat Dhuha serta Keutamaan Sholat Dhuha ini bisa bermanfaat bagi anda. Berita Terkait Dengan Keutamaan Shalat Dhuha Lengkap Dengan Doa dan Caranya : Islam Kabar Gembira Bagi Penikmat Sholat Dhuha Kisah Ashabul Kahfi Lengkap Keutamaan Shalat Dhuha Lengkap Dengan Doa dan Caranya Kumpulan Nama Bayi Perempuan Islam dan Artinya Nama Bayi Perempuan Islami Lengkap

Artikel Asli : http://berita-i.blogspot.com/2012/10/keutamaan-shalat-dhuha-lengkap-dengan.html .
Baca artikel yang lain di Berita Indonesia Terbaru lengkap dengan Obat Gonore - Under Common Share Alike Atribution.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

shalat tahajud

adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari dimulai sesudah Isya sampai menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur. Sholat tahajud sering disebut juga sholat malam. Shalat Tahajud merupakan shalat sunah yang tidak pernah di tinggalkan oleh Rasulullah SAW selama hidupnya. Dalam kesempatan ini kucoba.com akan memposting Tata Cara Shalat Tahajud | Bacaan Do'a Tahajud. Selengkapnya dapat disimak tata cara sholat tahajud berikut ini :


Pembagian Waktu Tahajud :

1. Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 sampai jam 22.00.

2. Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00.

3. Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.

Tata Cara Shalat Tahajud :

1. Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"

2. Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan Bacaan/surah lain yang anda sudah hafal

3. Pada raka'at selanjutnya lakukan seperti raka'at pertama

4. Salam

*Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dst.

Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud :
Sebenarnya tidaka ada bacaan doa tertentu yang dikerjakan setelah sholat tahajud, anda bisa berdoa sesuai dengan keinginan. Namun bila melihat dengan kebiasaan Rasulullah SAW, Baginda Rasul membaca doa berikut :

للّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: "Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah
kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau".

Ada baiknya pula membaca Do'a keselamatah Dunia Dan Akhirat :

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

Dan membaca Istigfar sebanyak-banyaknya. Demikianlah postingan tentang Tata Cara Shalat Tahajud | Bacaan Doa Tahajud.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Doa membasuh dua telapak tangan saat berwudhu :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اْلمَاءَ طَهُوْرًا


Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang menjadikan air itu suci.



Doa ketika berkumur saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ اَسْـقِـنِى مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لاَ أَظْمَأُ بَعْدَهاَ أَبَدًا


Artinya: Ya Allah, curahkan segelas air dari telaga Nabimu Muhammad SAW yang tidak akan kehausan setelah itu selama-lamanya.



Doa membersihkan hidung (istinsyaq dan beristintsar) saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنِى رَائِحَةَ جَـنَّتِكَ


Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan aku mencium harumnya surgaMu.

Niat Berwudhu saat membasuh muka


Niat Berwudhu saat membasuh muka
Artinya: Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil,fardhu karena Allah Ta'ala.

Doa ketika membasuh muka setelah niat berwudhu :

اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ


Artinya: Ya Allah! beri cahaya di wajahku pada hari bercahaya.



Doa mencuci tangan kanan saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا


Artinya: Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.



Doa mencuci tangan kiri saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى مِنْ يَساَرِىْ وَ لاَ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ


Artinya: Ya Allah! aku berlindung denganMu dari menerima kitab amalanku dari sebelah kiri atau dari sebelah belakang.



Doa membasahi kepala saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ مِنَ النَّارِ وَاَظِلَّنِي تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّكَ


Artinya: Ya Allah, haramkan rambutku dan kulitku dari neraka dan lindungilah aku dari ArsyMu pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindunganMu.



Doa membasuh dua telinga saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ


Artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan kata dan mengikuti sesuatu yang terbaik.



Doa membasuh dua telapak kaki saat berwudhu :

اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمَّي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اْلاَقْدَامُ


Artinya: Ya Allah, mantapkan kedua kakiku di atas titian (shirothol mustaqim) pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir.


Doa setelah berwudhu :

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang soleh.
Video di bawah bisa merepresentasikan tata cara berWudhu yang lengkap.



Berikut Detail Cara Berwudhu Lengkap:
  • Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats.
  • Mengucapkan basmalah (bacaan bismillah Wajib).
  • Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
  • Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam mulut dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.
  • Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
  • Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.
  • Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali.  Dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
  • Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Zakat Perniagaan


 Ulama-ulama fikih menamakan zakat perniagaan dengan istilah “Harta Benda Perdagangan” (Arudz al Tijaroh), yakni: Semua yang diperuntukkan untuk dijual selain uang kontan dalam berbagai jenisnya, meliputi alat-alat, barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatang, tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang tidak bergerak maupun bergerak lainnya.

Landasan Hukum

Menurut Ibnu Arabi dalam Syarh at-Turmizi Jilid 2 hal 104 bahwa ayat “pungutlah akat dari kekayaan mereka” (QS. 9:103) itu berlaku menyeluruh atas semua kekayaan, bagaimanapun jenis, nama, dan tujuannya. Orang yang ingin mengecualikan salah satu jenis haruslah mampu mengemukakan satu landasan. (Hukum Zakat hal. 301)
Abu Dzar “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Unta ada sedekahnya, kambing ada sedekahnya, dan pakaian juga ada sedekahnya” (Ibnu Hazm, Al-Muhalla, jilid 5: 234-235). Pakaian (al-Baz) menurut al-Qomus berarti baju, peralatan rumahtangga, dan sebagainya, yang meliputi kemeja, perabot, peralatan dapur. Dan wajib zakat atas nilai harganya apabila diinvestasikan dan diperjualbelikan (Hukum Zakat hal. 303)
Ibnu Mundzir berkata “Para ulama fikih sudah sampai pada suatu kesimpulan bahwa harta benda yang dimaksudkan untuk diperdagangkan wajib zakat apabila masanya sudah sampai setahun”. Hal ini diriwayatkan dari Umar, anaknya, dan Ibnu Abbas. Hasan, Jabir bin Zaid, Maimun bin Mahran, Thawus, Nakha’I, Tsauri, AuzaI, Syafi’I, Abu Ubaid, Ishaq, dan Abu Hanifah dan kawan-kawannya (Al-Mughni, jilid 3: 30)  Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah. Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian. Oleh sebab itu, tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat.

Ketentuan

  • Berlalu masanya setahun
  • Mencapai nishob 85 gr emas
  • Bebas dari hutang
  • Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 %
  • Dapat dibayarkan dengan uang atau barang

Cara Perhitungan

Bapak Fulan seorang pedagang warung kelontong, ia memiliki aset (modal) sebanyak Rp 10.000.000,- setiap bulannya ia mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 3.000.000,- /bulan. Usaha itu ia mulai pada bulan Januari 2010, setelah berjalan 1 tahun pada bulan tersebut ia mempunyai piutang yang dapat dicairkan sebesar Rp 5.000.000,- dan hutang yang harus ia bayar pada bulan tersebut sebesar Rp 3.00.000,-.
Jawaban:
  • Zakat dagang dianalogikan kepada zakat emas, nishabnya adalah 85gr emas, mencapai haul dan dengan tarif 2,5%
  • Aset atau modal yang dimiliki Rp 10.000.000,-
  • Keuntungan setiap bulan Rp 5.000.000,- x 12 = 60.000.000,-
  • Piutang sejumlah Rp 5.000.000,-
  • Hutang sejumlah Rp 3.000.000,-
  • Penghitungan zakatnya adalah: (Modal + untung + piutang )- (hutang ) x 2,5%= zakat
  • (10.000.000 + 60.000.000 + 3.000.000) – (3.000.000,-) x 2,5% = Rp 1.750.000 ,-
  • Jadi zakatnya adalah Rp 1.750.000

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian, Definisi, Tata Cara Kurban/Qurban dan Akikah/Aqiqah : Binatang & Hewan Udhiyah - Perpustakaan Online Agama Islam

on Tue, 11/07/2006 - 12:22
A. Ibadah Kurban / Qurban
Ibadah kurban adalah suatu aktifitas penyembelihan / menyembelih hewan ternak yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah atau disebut juga hari tasyrik / hari raya haji / lebaran haji / lebaran kurban / Idul Adha dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Hukum ibadah kurban / qurban adalah sunat muakkad atau sunah yang penting untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan acara qurban adalah dari mulai matahari sejarak tombak setelah sholat idul adha tanggal 10 bulan haji sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan haji.
Hewan ternak yang boleh dijadikan hewan qurban / kurban :
- Kambing biasa dengan umur lebih dari dua tahun
- Biri-biri atau domba dengan umur lebih dari satu tahun atau pernah ganti gigi.
- Kerbau / Kebo / Sapi dengan umur lebih dari dua tahun
- Unta dengan umur lebih dari lima tahun
Syarat-syarat sah pemilihan hewan kurban yang boleh menjadi qurban :
- Badannya tidak kurus kering
- Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak
- Kaki sehat tidak pincang
- Mata sehat tidak buta / pice / cacat lainnya
- Berbadan sehat walafiat
- Kuping / daun telinga tidak terpotong
B. Ibadah Aqiqah / Akikah
Akikah adalah suatu kegiatan penyembelihan / menyembelih hewan ternak sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena mendapatkan anak laki-laki maupun perempuan (habis lahiran). Hukum pelaksanaan acara aqiqah adalah sunah / sunat bagi orang tua atau wali anak bayi yang baru lahir tersebut. Akikah dilakukan pada hari ke-tujuh setelah kelahiran anak. Apabila belum mampu di hari ketujuh, di hari setelahnya juga tidak apa-apa.
Jumlah hewan ternak untuk akikah berjumlah dua ekor kambing untuk anak laki-laki / pria dan satu ekor kambing untuk anak perempuan / wanita. Apabila hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak laki-laki tidak apa-apa yang penting ikhlas dan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Hewan yang dijadikan akikah adalah sama dengan hewan untuk kurban dalam hal persyaratannya.
aqiqah memiliki tujuan untuk meningkatkan jiwa sosial dan tolong-menolong sesama tetangga di lingkungan sekitar, menanamkan jiwa keagamaaan pada anak, sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rejeki yang diberikan kepada kita selama ini.
-----
Tambahan :
Informasi mengenai penyembelihan hewan baik untuk kebutuhan daging sehari-hari, juga untuk kurban dan akikah dapat disimak pada artikel lain pada situs ini.
Category: 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LAILATUL QODAR

A.Penamaan lailatul qodar
            Para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan malam lailatul qodar, pendapat-pendapat tersebut diungkapkan oleh Al Hafidz Imam Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah dalam kitab Fathul barinya sebagai berikut:
1.Maksud malam lailatul qodar adalah At-Ta'dzim atau pengagungan, hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt:
وما قدروا الله حق قدره
Artinya:"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya" (Qs.Az Zumar:67)
dengan demikian malam lailatul qodar adalah malam yang diagungkan karena Al Qur'an diturunkan pada malam tersebut atau kejadian turunnya para malaikat pada malam itu, bisa juga diartikan karena turunnya berkah dan rahmat serta pengampunan pada malam tersebut begitu juga dapat diartikan bahwa orang yang menghidupkan (dengan beribadah) pada malam itu akan menjadi orang yang memiliki keagungan.
2.Dikatakan juga bahwa maksud dari malam lailatul qodar adalah At Tadyiiq atau penyempitan, hal ini sebagaimana firman Allah Swt:
ومن قدر عليه رزقه
Artinya:"Dan orang yang disempitkan rizkinya" (Qs. At Thalaq:7)
Dengan demikian arti Al Qodar dalam ayat tersebut adalah penyempitan akan tersembunyinya pengetahuan tentang ketentuan berapa banyaknya rizki, bisa juga diartikan karena bumi pada malam itu di sempitkan oleh penuhnya malaikat.
3.Arti lain dari al qodar adalah al Qodar yang bersanding dengan al qodho, dengan demikian arti al qodar disini adalah bahwasannya Allah Swt menetapkan hukum-hukum qodar (segala sesuatu) pada malam ini sepanjang tahun tersebut, hal ini sebagaimana firman Allah swt:
فيها يفرق كل أمر حكيم
Artinya:"Pada malam itu dijalaskan segala urusan yang penuh hikmah". (Qs.Ad Dukhan:4)
pendapat yang satu ini diambil oleh Imam An Nawawi (dalam kitab Al minhajnya) dimana beliau berkata:"para ulama berkata; dinamakan lailatul qodar karena para malaikat pada malam tersebut menuliskan berbagai macam qodar.(Fathul bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, juz 5)
 
B.Keutamaan lailatul qodar
Banyak sekali keutamaan lailatil qodar hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat Al-Qodar bahwa malam tersebut memiliki keutamaan-keutamaan sebagai berikut:
1.Diturunkannya Al Quran.
Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqoroh ayat 185 bahwa diturunkannya Al Qur'an pada manusia memiliki fungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk-petunjuk tersebut juga sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil.
2.Malam lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan.
Imam Sufyan At Tsauri berkata: Sampai kepadaku kabar dari Mujahid bahwa lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan dan ia berkata: beramal, saum dan sholat pada malam itu lebih baik dari seribu bulan.
3.Para Malaikat turun kedunia
Pada malam tersebut para Malaikat turun ke dunia dan diantara mereka adalah Malaikat Jibril Alaihissalam untuk melaksanakan perintah Allah Swt dan mengatur segala urusan termasuk didalamnya penulisan Qodar manusia.
4.Turunnya keselamatan yaitu syaithan tidak bisa melakukan kejahatan serta menyakiti (manusia) pada malam tersebut. Selain itu disebutkan oleh Qotadah dan Ibnu Zaid: malam itu dipenuhi dengan kebaikan dan tidak ada kejelekan sampai terbitnya matahari.
D.Kapan adanya lailatul qodar
Secara umum terjadinya lailatul qodar tidak dapat diperkirakan secara pasti karena merupakan salah satu rahasia Allah Swt dan seandainya dapat dipastikan tanggal dan malam terjadinya maka dapat dipastikan manusia akan mengkhususkan beribadah pada malam tersebut serta akan menghilangkan hikmah kesungguh-sungguhan untuk mendapatkannya diselain malam itu, walau demikian para ulama telah berijtihad untuk menentukannya berdasarkan argument atau dalil yang bersangkutan dengannya dan pendapat-pendapat mereka itu dapat dilihat dalam kitab Fathul Bari karya Al Hafdz Imam Ibnu hajar Al Asqolani rahimahullah atau referensi-referensi yang lainnya dimana beliau menyebutkan bahwa ada sekitar empat puluh pendapat yang berhubungan dengan kapan terjadinya lailatul qodar namun dari keempat puluh pendapat tersebut hanya akan disebutkan beberapa pendapat saja diantaranya adalah:
1.Malam lailatul qodar telah dihapus keberadaannya pendapat tersebut diriwayat dari orang-orang syi'ah dengan demikian dalam keyakinan mereka bahwa malam lailatul qodar sudah tidak ada.
2.Lailatul qodar terjadi disemua tahun pendapat ini diungkapkan oleh Qodhi Khon dan Abu Bakr Ar Roji Pendapat diatas tidak ditentukan kapan terjadinya lailatul qodar, bisa dibulan ramadhan dan bisa juga diluar bulan itu.
3.Lailatul qodar terjadi dibulan ramadhan dan mungkin terjadi pada malam-malam bulan tersebut, pendapat ini di ungkapkan oleh Ibnu Umar.
4.Lailatul qodar terjadi dimalam pertama bulan ramadhan, pendapat ini diungkapkan oleh Ibnu Rojin Al Uqaili
5.Lailatul qodar terjadi dipertengahan bulan ramadhan, pendapat ini di ungkapkan oleh Sirojuddin Ibnu Mulqin.
6.Lailatul qodar terjadi pada tanggal tujuh belas ramadhan atas dasar atsyar dari Zaid bin Ar Qom yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan At Thobroni. begitu juga atsyar yang diriwayatkan Abu Daud dari Ibnu Mas'ud. Imam Ibnu Katsyir dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa pendapat diatas diungkapkan oleh Imam As Sya'fi'I dan Imam Al Hasan Al Bashari petunjuknya adalah karena malam itu malam terjadinya perang Badar. malam itu adalah malam jum'at tanggal tujuh belas ramadhan dimana pada pagi hari malam tersebut terjadi perang Badar dan Allah Swt berfirman tentangnya yaumal furqon atau hari yang membedaan antara yang hak dan yang batil.
7.Lailatul qodar terjadi pada malam tanggal dua puluh satu ramadhan, pendapat inipun masih merupakan salah satu pendapat Imam As safi'I.
8.Lailatul qodar terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh ramadhan, pendapat ini diungkapkan oleh Imam Ahmad dan salah satu pendapat Imam Abu Hanifah.
9.Lailatul qodar terjadi diantara sepuluh malam terakhir bulan ramadhan, pendapat ini diungkapkan oleh Imam Malik, Sufyan At Tsauri,Ahmad dan Ishaq, bahkan Imam Malik berkata:"secara keseluruhan bahwa disemua malam sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan) dapat dipinta untuk mendapatkan lailatul qodar, bahkan tidak diutamakan satu malam ke malam yang lainnya dan disunnahkan".                
E.Hal-hal yang dilakukan ketika malam lailkatul qodar
Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan ketika malam lailatul qodar diantaranya adalah:
1.Qiyamul lail atau melakukan sholat malam
Dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda:
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا, غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya:"Barang siapa yang melakukan sholat dimalam lailatul qodar karena beriman dan mengharapkan keridhoan Allah Swt, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu".(HR.Buhari-Muslim)
2.Memperbanyak do'a
Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah radiyallauanha beliau bertanya pada Rasulullah Saw:
يا رسول الله أرأيت إن علمت ليلة القدر, أقول فيها؟ قال:قولي: اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني.
Artinya:"Wahai Rasulullah apa pendapatmu bilamana aku menegtahui lailatul qodar? Beliau menjawab: Katakanlah olehmu: Ya Allah sesungguhnya engkau maha pengampun dan mencintai pengampunan maka ampunilah aku".(HR.Ahmad, Ibnu Majah, At Tirmidzi)
3.Melakukan amal sholeh
Sebagaimana diketahui bahwa lailatul qodar merupakan malam yang lebih baik dari pada seribu tahun, maka semestinya pada malam tersebut digunakan untuk melaksanakan berbagai ibadah selain ibadah yang disebutkan diatas tadi diantaranya membaca Al qur'an, bershodaqoh,berbuat baik pada orang tua dan lain sebagainya yang mencakup nama amal sholeh dalam rangka mendekatkan diri pada dzat Allah Swt.    
F.Sehagian tanda-tanda malam lailatul qodar
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa lailatul qodar tidak diperkirakan secara pasti, namun Allah Swt memberikan tanda-tanda terjadinya malam yang penuh berkah tersebut dan keberadaannyapun hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang dipilih Allah Swt diantara tanda-tanda tersebut adalah:
1.Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa salah satu dari tanda lailatul qodar adalah: Suasana malam tersebut begitu bersih dan terang bagaikan rembulan yang memancarkan sinarnya, sejuk dan sunyi, (cuacapun) bersahaja tidak dingin dan tidak panas serta pagi harinya matahari terbit (--) dengan tidak memancarkan cahaya akan tetapi bagaikan bulan purnama. Tanda-tanda diatas didukung oleh hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas radiyallahuanhu bahwasannya Rasulullah Saw berkata:
ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة وتصبح شمس صبيحتها ضعيفة حمراء.
Artinya:"(Lailatul qodar) adalah malam yang sejuk dan cerah tidak panas dan tidak dingin serta pagi harinya matahari terbit berwarna kemerah-merahan (tidak memancarkan cahaya yang kuat) ". (HR. AT Thoyalisi)
2.Dalam hadits riwayat Abu Said Al Hudriyyi
اعتكفنا مع النبي صلى الله عليه وسلم العشر الأوسط من رمضان فخرج صبيحة عشرين فخطبنا وقال :إني أريت ليلة القدر ثم أنسيها –أو نسيتها- فالتمسوها في العشر الأواخر في الوتر, وإني رأيت أني أسجد في ماء وطين فمن كان اعتكف معي فليرجع, فرجعنا, وما نرى في السماء قزعة, فجاءت سحابة فمطرت حتى سال سقف المسجد – وكان من جريد النخل- وأقيمت الصلاة, فرأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يسجد في الماء والطين و حتى رأيت أثر الطين في جبهته.
Artinya:" Bahwasannya kami beri"tikaf bersama Rasulullah Saw dipertengan sepuluh hari bulan ramadhan kemudian beliau keluar dipagi hari tanggal dua puluh satu kemudian menceramahi kami dan berkata: Aku bermimpi melihat lailatul qodar kemudian aku melupakannya- dilupakan- maka dapatkanlah disepuluh hari terakhir (ramadhan) dimalam-malam witir, dan aku bermimpi bahwa aku sujud diair dan tanah, maka barangsiapa yang beri'tikaf bersama kami maka kembalilah, kemudian kami kembali dan kami melihat langit berawan kemudian mendung setelah itu turun hujan sehingga atap masjid bercucuran dengan air-dimana waktu itu atap masjid terbuat dari pohon kurma- kemudian didirikan sholat kemudian aku melihat Rasulullah Saw bersujud diatas air dan tanah sehingga aku melihat bekas tanah meniempel di jidatnya.(HR.Bukhari)   

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Definisi Qadha’ Dan Qadar Serta Kaitan Di Antara Keduanya


DEFENISI QADHA DAN QADAR SERTA KAITAN DI ANTARA KEDUANYA
Oleh
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd
PERTAMA : QADAR
Qadar, menurut bahasa yaitu: Masdar (asal kata) dari qadara-yaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan (qa-dran). [1]
Ibnu Faris berkata, “Qadara: qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah: akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan: Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.” [2]
Qadar (yang diberi harakat pada huruf daal-nya) ialah: Qadha’ (kepastian) dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla dari qadha’ (kepastian) dan hukum-hukum dalam berbagai perkara
.
Takdir adalah: Merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sesuatu. Qadar itu sama dengan Qadr, semuanya bentuk jama’nya ialah Aqdaar. [3]
Qadar, menurut istilah ialah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya. [4]
Atau: Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat ter-tentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya. [5]
Atau: Ilmu Allah, catatan (takdir)-Nya terhadap segala sesuatu, kehendak-Nya dan penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu tersebut.
KEDUA : QADHA’
Qadha’, menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan.
Asal (makna)nya adalah: Memutuskan, memisahkan, menen-tukan sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyele-saikannya. Maknanya adalah mencipta. [6]
Kaitan Antara Qadha’ dan Qadar
1. Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha’ ialah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit… .” [Fushshilat: 12]
Yakni, menciptakan semua itu.
Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan di antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut. [7]
2. Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. [8]
Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, ‘Qadha’ adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut.’” [9]
3. Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya berbeda, di mana masing-masing dari keduanya mempunyai pengertian sebagaimana yang telah diutarakan dalam dua pendapat sebelumnya. Jika keduanya terpisah, maka keduanya berhimpun, di mana jika salah satu dari kedunya disebutkan sendirian, maka yang lainnya masuk di dalam (pengertian)nya.
[Disalin dari kitab Al-Iimaan bil Qadhaa wal Qadar, Edisi Indoensia Kupas Tuntas Masalah Takdir, Penulis Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Penerjemah Ahmad Syaikhu, Sag. Penerbit Pustaka Ibntu Katsir]
__________
Foote Note
[1]. An-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits, Ibnu Atsir, (IV/22).
[2]. Mu’jam Maqaayiisil Lughah, (V/62) dan lihat an-Nihaayah, (IV/23).
[3]. Lihat, Lisaanul ‘Arab, (V/72) dan al-Qaamuus al-Muhiith, hal. 591, bab qaaf - daal - raa’.
[4]. Rasaa-il fil ‘Aqiidah, Syaikh Muhammad Ibnu ‘Utsaimin, hal. 37.
[5]. Lawaami’ul Anwaar al-Bahiyyah, as-Safarani, (I/348).
[6]. Lihat, Ta-wiil Musykilil Qur-aan, Ibnu Qutaibah, hal. 441-442. Lihat pula, Lisaanul ‘Arab, (XV/186), al-Qaamuus, hal. 1708 bab qadhaa’, dan lihat, Maqaa-yiisil Lughah, (V/99).
[7]. Lisaanul ‘Arab, (XV/186) dan an-Nihaayah, (IV/78).
[8]. Al-Qadhaa’ wal Qadar, Syaikh Dr. ‘Umar al-Asyqar, hal. 27.
[9]. Fat-hul Baari, (XI/486).
[10]. Lihat, ad-Durarus Sunniyyah, (I/512-513).
Courtesy of almanhaj.or.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

shalat

Salat (Bahasa Arab: صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:
...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45)

Daftar isi

Etimologi

Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Hukum Salat

Muslim Indonesia tengah salat.
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi menjadi kafir[2] dan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.[3]
Hukum salat dapat dikategorisasikan sebagai berikut :
  • Fardu, Salat fardhu ialah salat yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Salat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
    • Fardu Ain: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti salat lima waktu, dan salat Jumat (fardhu 'ain untuk pria).
    • Fardu Kifayah: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti salat jenazah.
  • Salat sunah (salat Nafilah) adalah salat-salat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Salat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu
    • Nafil Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf.
    • Nafil Ghairu Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Rukun Salat

Salat Berjamaah
Rukun Salat berdasarkan sebuah situs web Muslim.or.id:
  1. Berdiri (bagi yang mampu),[4]
  2. Takbiratul ihram,[5]
  3. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat,[6]
  4. Rukuk dan tuma’ninah[7][8]
  5. Iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah,[9][8]
  6. Sujud dua kali dengan tuma'ninah,[10][8]
  7. Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah,[11][8]
  8. Duduk dan membaca tasyahud akhir,[12]
  9. Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir,[13]
  10. Membaca salam yang pertama,[14]
  11. Tertib (melakukan rukun secara berurutan),[15]

Salat Berjamaah

Salat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama (berjamaah). Pada salat berjamaah seseorang yang dianggap paling kompeten akan ditunjuk sebagai Imam Salat, dan yang lain akan berlaku sebagai Makmum.
  • Salat yang dapat dilakukan secara berjamaah antara lain :
    • Salat Fardu
    • Salat Tarawih
  • Salat yang mesti dilakukan berjamaah antara lain:
    • Salat Jumat
    • Salat Hari Raya (Ied)
    • Salat Istisqa'
yaitu salat yang tidak wajib berjamaah tetapi sebaiknya berjamaah

Salat dalam kondisi khusus

Dalam situasi dan kondisi tertentu kewajiban melakukan salat diberi keringanan tertentu. Misalkan saat seseorang sakit dan saat berada dalam perjalanan (safar).
Bila seseorang dalam kondisi sakit hingga tidak bisa berdiri maka ia dibolehkan melakukan salat dengan posisi duduk, sedangkan bila ia tidak mampu untuk duduk maka ia diperbolehkan salat dengan berbaring, bila dengan berbaring ia tidak mampu melakukan gerakan tertentu ia dapat melakukannya dengan isyarat.
Sedangkan bila seseorang sedang dalam perjalanan, ia diperkenankan menggabungkan (jama’) atau meringkas (qashar) salatnya. Menjamak salat berarti menggabungkan dua salat pada satu waktu yakni zuhur dengan asar atau maghrib dengan isya. Mengqasar salat berarti meringkas salat yang tadinya 4 rakaat (zuhur, asar, isya) menjadi 2 rakaat.

Salat dalam Alquran

Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang salat di dalam Alquran, kitab suci agama Islam.
  • Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan (QS.Ibrahim :31)14:31
  • Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zinah) dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut : 45) 29:45
  • Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)19:59
  • Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya (al-Ma’arij : 19-23)70:19

Sejarah Salat Fardu

Salat yang mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya adalah salat malam, yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73) ayat 1-19. Setelah beberapa lama kemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat 20:
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu, dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Alquran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya, dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dengan turunnya ayat ini, hukum salat malam hukumnya menjadi sunnah. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya berkata mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayat ini menghapus kewajiban Salat Malam yang mula-mula Allah wajibkan bagi umat Islam.

Lihat Pula

Catatan kaki

  1. ^ Rasulullah bersabda, Salatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya. Hadits riwayat Imam Bukhari no. 628, 7246 dan Imam Muslim no. 1533.
  2. ^ Muhammad bersabda: "Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat, maka berarti dia telah kafir." Hadis riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi.
  3. ^ Muhammad bersabda: "Barangsiapa yang menjaga salat maka ia menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti dan keselamatan dan pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf." Hadis shahih riwayat Imam Ahmad, At-Thabrani dan Ibnu Hibban.
  4. ^ “Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.” HR. Bukhari no. 1117, dari ‘Imron bin Hushain.
  5. ^ “Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Al Irwa’ no. 301.
  6. ^ “Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.” HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394, dari ‘Ubadah bin Ash Shomit.
  7. ^ “Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.” HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397.
  8. ^ a b c d “Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.” HR. Ad-Darimi no. 1329. Syaikh Husain Salim Asad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
  9. ^ “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”
  10. ^ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”
  11. ^ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”
  12. ^ “Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”.” HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402, dari Ibnu Mas’ud.
  13. ^ “Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.” Riwayat ini disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Fadh-lu Shalat ‘alan Nabi, hal. 86, Al Maktabah Al Islamiy, Beirut, cetakan ketiga 1977.
  14. ^ “Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Al Irwa’ no. 301.
  15. ^ Pembahasan rukun shalat ini banyak disarikan dari penjelasan Syaikh Abu Malik dalam kitab Shahih Fiqh Sunnah terbitan Al Maktabah At Taufiqiyah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Text Select - Hello Kitty